Pages

Welcome to my blog

Welcome to my blog

"If you want to change your life you need to change how you think and change what you do"

Welcome to my blog

Di sini tempatnya moms, new moms, atau moms wanna be berbagi cerita

Wednesday, November 14, 2012

Keinginan Anak yang Mungkin Tidak Terucapkan

Ekspresi Kyara "Tidak Suka"
Kyara sekarang berusia 19 bulan (1 tahun 7 bulan)....hhmmmm....sudah besar ya ^_^ Dari hari ke hari terus tumbuh dan berkembang...Semakin besar, semakin pintar, kreatif, aktif, ekspresif, dan punya keinginan sendiri. Maunya ngelakuin apa-apa sendiri..hehe..serasa dirinya sudah dewasa. Dan ini menyadarkan mama bahwa sekarang Kyara punya keinginan sendiri dan mama tidak bisa mengatur sepenuhnya apa yang Kyara mesti lakukan. Hehe...walaupun mama seringnya gak ngerti sepenuhnya sih apa yang Kyara inginkan karena pengucapan kalimatnya masih belum jelas juga. Maaf ya,nak...


Menurut Psikolog Laksmi Andhiyani Setiawan S.Psi, ada 13 keinginan anak nih yang mungkin tidak terucapkan:

1. Cintailah aku sepenuh hatimu
2. Aku ingin jadi diri sendiri, maka hargailah aku
3. Cobalah mengerti aku dan cara belajarku
4. Jangan marahi aku di depan orang banyak
5. Jangan bandingkan aku dengan Kakak atau adikku atau orang lain.
6. Bapak Ibu jangan lupa, aku adalah fotocopy mu
7. Kian hari umurku kian bertambah, maka jangan selalu anggap aku anak kecil
8. Biarkan aku mencoba, lalu beritahu aku bila salah
9. Jangan membuat aku bingung, maka tegaslah pada ku
10. Jangan ungkit-ungkit kesalahan ku
11. Aku adalah Ladang Pahala bagi mu
12. Jangan memarahiku dengan mengatakan hal2 buruk, bukankah apa yang keluar dari mulut mu adalah doa bagiku?
13. Jangan melarangku hanya dengan mengatakan "JANGAN" tapi berilah penjelasan kenapa aku tidak boleh melakukan sesuatu.

Hmmm....Kalo dari bahasa tubuh dan pengucapannya Kyara yang setengah jelas nih, keinginan Kyara yang tidak terucap tapi tergambar jelas itu yang No. 1, 2, 3, 6, 7, 8, 11, dan 13. Bagaimana dengan buah hati para mommies?

Sebagai mama baru cukup tersentil juga baca artikel ini hehe... *garuk-garuk kuping...Tapi, sangat membantu mama Kyara sebagai new mommy. Semoga bisa membantu para new mommies juga yaa...^_^

Regards,
Mama Kyara

Tuesday, November 13, 2012

Keranjingan Elegant Black Sunglasses

Ini diaaaaa aku dan kacamata dari Oriflame...Senengnya minta ampun deh..^_^ Kegedean siiihhh..Jadinya bukan kacamata, tapi kacamuka...hehe...Gak apa-apa, gak cuma ngademin mata, tapi juga ngademin muka sekalian wkwkwkwk..




Secara aku nih memang lagi ngincer kacamata untuk ngelindungi mataku biar gak silau kalo lagi tugas luar kantor. Ya namanya juga emak-emak, mau beli sendiri mikirnya berkali-kali. Mending buat kebutuhan anak dulu deh, daripada buat beli kacamata. 


Beruntungnyaaa Oriflame kasih hadiah kacamata gratis ini...Tauuuu aja kalo aku lagi perlu banget kacamata...Mmuuuaaahhh....makin cinta deh sama Oriflame dan dBCN. Sekarang kalo dinas luar gak perlu lagi keriyep-keriyep kena silaunya matahari...Yeayy...!!!


Gak cuma aku lhoo yang sukses dapetin kacamata keren ini. Nih, rekan kerja di jaringanku sekarang bisa juga bergaya dengan kacamata keren ini:


Manager Rosita Kusuma WB

Leader Elok Esdeka
Leader Evy Mustikasari
Leader Dewi AisyahYuniarta
Leader Danny Semi Anggraeni

Leader Nurani Tri Widiarti

Keren kaannnn???? Jadi ceritanya, bulan Oktober 2012 kemarin nih, Oriflame bikin promo Elegant Black Sunglasses untuk semua membernya baik baru ataupun lama. Daannn...kita semua keranjingan deh ikutan promo ini...xixixi...

Kamu juga bisa lho ikutan bareng kita, seseruan dulu-duluan siapa yang sukses dapetin promo yang lagi berjalan. Maksudnya?? Iya promo Oriflame kan selalu ganti baru tiap bulannya dan itu yang bikin seru...

Yuk ah seseruan bareng kita ^_^

With love,
Eva



Tuesday, October 9, 2012

Kyaraaa....Tidur siang yukkk...

Usia Kyara sekarang sudah 18 bulan. Dia sudah mulai belajar bicara. Perbendaharaan katanya pun luar biasa banyak dan semakin bertambah setiap hari. Mama, Ayah, Om, Tante, Mbah, dan Eyang dibuat kewalahan menanggapi Kyara yang ceriwis. Selain ceriwis, Kyara juga aktif bermain, seperti tidak ada capenya. Kyara sepertinya belum puas bereksplorasi kalo seisi rumah belum berantakan. Tidak hanya di dalam rumah, di luar rumah pun Kyara senang bereksplorasi. Mulai dari memetik daun atau bunga, memanjat pagar rumah, memanjat kursi, naik turun tangga, naik sepeda, lari mengelilingi halaman. 


Kyaraaa....kamu aktif banget sih...Makan apa sih,nak? Emang gak cape ya ke sana ke sini...#Mama kewalahan ngikutin Kyara





Kyara mulai ngantuk nih

Seaktif-aktifnya Kyara, pasti ada capenya. Dan biasanya sih langsung minta susu atau air putih di botol dan bergegas menuju tempat tidur. Karena kecapean, tak lama biasanya Kyara tidur siang dengan sendirinya. Untungnya Kyara ini termasuk anak yang gampang tidur. (Note: Sebenernya Kyara senang tidur, seperti Ayah dan Mamanya. Keluarga doyan tidur..xixixixi). Jadi, gak terlalu susah untuk membiasakan Kyara tidur siang.



Psstttt...ternyata menurut Club Nutricia Indonesia, tidur siang itu penting lho untuk si kecil.Saat si kecil semakin aktif, ia membutuhkan istirahat yang cukup untuk keseimbangan pertumbuhannya. Tidur adalah hal yang sangat penting untuk perkembangan otak, karena saat tidur pertumbuhan otak balita mencapai puncaknya. 


Saat si kecil tidur siang, otot, kulit, sistem jantung, pembuluh darah dan metabolisme tubuh serta tulang mengalami pertumbuhan pesat. Tubuh balita juga memproduksi hormon pertumbuhan lebih banyak dibandingkan ketika dia terbangun. 

Tidur siang termasuk golongan tidur aktif, saat tidur siang si kecil cenderung menggerakan matanya saat bermimpi (REM: Rapid Eye Movement) dan metabolisme otak berlangsung sangat efektif. Dampaknya, sangat baik untuk korteks otak, terutama untuk meningkatkan kemampuan belajar dan mengembangkan intelektual.

Moms, ternyata betul kan tidur siang buat si Kecil itu penting banget. Yuk,moms kita biasakan si Kecil tidur siang. Kalo mommies kesulitan, berikut tips yang dapat membantu si kecil lebih mudah untuk tidur siang: 

1. Coba ajak anak beraktivitas di luar ruangan setiap hari.
Lakukan di pagi hari dan berikan makanan hangat begitu sampai rumah, ia pun siap  
     untuk tidur.
2. Berikan suasana yang nyaman dan tenang.
3. Tidak memaksanya makan terlalu banyak sebelum tidur, karena bisa menghilangkan rasa
      mengantuk akibat sistem pencernaan bekerja keras mengolah bahan makanan. 
4. Ajak ia berjalan-jalan menggunakan stroller-nya
5. Tidak ada salahnya anak pergi tidur siang sebelum makan, karena setelah bangun tidur, 
      biasanya ia justru akan merasa lapar. 
6. Jika si kecil tidak mau tidur juga, itu artinya dia memang tidak perlu tidur. 
 Bacakan buku cerita untuknya agar dia dan Anda bisa beristirahat sejenak.

Semoga informasi di atas bermanfaat untuk para mommies ya...^_^ Dan selamat tidur siang bersama si Kecil.


Regards,
Mama Kyara

Tuesday, August 7, 2012

Masaaaakkk?? Tidaaaaaakkk!!!


Serunya menjalani kehidupan sebagai pengantin baru, terutama bagi seorang perempuan. Statusnya kini berubah menjadi seorang istri yang mulai disibukkan dengan pekerjaan rumah tangga. Berikut cerita seru dari teman saya, Ika Kartikawati yang baru menjalani perannya sebagai seorang istri. Kita simak ceritanya sama-sama yukk..Sepertinya new mom wanna be ini perlu masukan dari para mommies.

Menurut sebagian besar laki-laki, seorang istri yang menjadi dambaan suami itu antara lain harus memiliki syarat: baik, setia, penyayang, penyabar, akur sama mertua dan pintar memasak.

Sebelum menikah saya sempat galau, benarkah menjadi istri harus pintar memasak? Sadar diri karena untuk kriteria yang satu ini saya nyaris tak memilikinya. Tapi kalau disuruh masak air atau mie instant rebus? Jangan bilang gosong ya ^_~
Terbersit di benak saya, kalau pasangan saya tahu, saya ini tak bisa masak, jangan-jangan dia mundur teratur! Duuh, gimana nih? Apalagi kalau pasangan saya itu menuntut istrinya pintar memasak. Waduh, pastinya saya gagal total jadi kandidat istrinya!

Sejak lulus sekolah kemudian kuliah, saya jarang ‘nyenggol’ yang namanya kompor. Berlama-lama di dapur saja sudah bikin saya keringatan, apalagi kalau harus memasak? Haduuuh kebayang semua peralatan dapur harus keluar. Dengan hasil yg memprihatinkan. Karena memasak itu menurut saya membutuhkan koordinasi, bagaimana caranya mencampurkan segala macam bumbu -yg entah apa saja nama dan fungsinya- dengan takaran yg pas dan waktu yg tepat agar kematangan dan cita rasa serta vitamin yg terkandung di dalamnya tetap terjaga (haiaah!!). Jangan lupa pake tameng supaya ga kecipratan minyak. Hadooh ribet ya.  Harus diakui, menjadi seorang perempuan itu kodratnya memang harus pandai mengurus anak dan suami serta tangkas dalam urusan pekerjaan rumah tangga, termasuk masak-memasak.

Bersyukur saya menemukan laki-laki yang bersedia menerima segala kekurangan saya ini. Sejak masa pendekatan dulu, saya berusaha bersikap terbuka jujur mengatakan apa adanya, bagaimana diri saya, keluarga saya dan pekerjaan saya. Saat tahu saya tak bisa memasak, ternyata ia tak mempermasalahkan hal itu.

Setelah menikah, ternyata ketrampilan memasak ini mau tak mau harus dikuasai. Apalagi tidak ada asisten rumah tangga, meskipun terasa berat karena tak pintar memasak (tidak bisa memasak lebih tepatnya), namun saya tetap HARUS bisa bergelut dengan urusan dapur. Tak mungkin bila setiap hari harus membeli makan di luar, atau mencuci baju dengan menggunakan jasa laundry. Pekerjaan itu tetap HARUS BISA dikerjakan oleh perempuan.

Kenyataan inilah yang akhirnya memaksa saya untuk belajar memasak. Meskipun tak pintar memasak (sekali lagi, tidak bisa), setidaknya sebagai seorang perempuan, saya harus BISA memasak. Salah satu upaya saya adalah dengan membeli buku resep masakan. Walaupun ribet juga masak sambil bolak balik buku resep atau scroll atas bawah layar HP. Yang mengherankan adalah kebanyakan buku resep ketika memberikan takaran untuk garam atau bumbu lainnya selalu menggunakan kata “secukupnya”. Plis deh bisa lebih spesifik ga? Karena ketika memberikan takaran garam yg menurut saya cukup, semua bilang kurang asin. Lalu dimanakah standar “secukupnya” itu berada?

Ternyata, memasak itu pekerjaan yang lumayan melelahkan. Belum lagi harus mengerjakan pekerjaan rumah tangga lainnya. Piring dan cucian kotor bertumpuk, pakaian yang belum disetrika pun menggunung! Ohhh tidaakk!!
Meskipun hasil masakan saya ala kadarnya dan ’sangat memprihatinkan’, namun setidaknya saya berusaha melakukannya. Masakan pertama rasanya tak karuan, masakan kedua agak gosong, ketiga kurang asin, dan keempat kuahnya kering. Coba lagi, lagi dan lagi. Toh, yang makan hasil masakan kan suami bukan saya hohohoho :evil grin

Menjadi perempuan bekerja sekaligus menjadi istri (apalagi nanti setelah punya anak), ternyata ketrampilan memasak ini MUTLAK dibutuhkan. Meskipun pasangan kita tak mempermasalahkan atau menuntut istrinya harus pintar memasak, namun setidaknya sebagai perempuan, kita harus bisa mengerjakannya terutama saat tak ada orang yang membantu kita di rumah.

Yuuuuk kita belajar memasak!

Written by : Ika Kartikawati on Tuesday, 7 August 2012 at 10:57

Kyara kok susah makan yaaa?!

Usia Kyara menginjak 16 bulan sekarang dan mulai deh susah makan. Belakangan ini tiap kali makan, awalnya sih ditelan, lama kelamaan disebul dengan bibirnya yang lucu itu. Lucu sekaligus menjengkelkan juga sih...Mama khawatir berat badan Kyara nanti malah turun atau malah sakit kalo makannya susah begitu. Mbah sama tantenya Kyara sampai geregetan kasih Kyara vitamin penambah nafsu makan. Tetep aja begitu ketemu nasi, disebul lagi disebul lagi. Tapi, tiap kali ada makanan atau minuman yang menurut dia baru, langsung dilahap sampai habis. 

Kyara juga manusia, sama seperti kita orang dewasa, pasti dia punya alasan untuk menolak makanan. Begitupun mungkin dengan buah hati mommies saat ini. Menurut detikFood ada beberapa alasan yang menyebabkan buah hati kita susah makan. Kita simak sama-sama yuk,moms:

1. Banyak Ngemil
Tidak hanya orang dewasa, anak-anak yang baru mengenal makanan akan lebih sering mengemil. Apalagi jika camilannya menyenangkan. Jika ingin anak Anda makan dengan lahap pada jam makan, jangan berikan banyak camilan atau pilih camilan rendah kalori.

Hhhmmm....Kyara senang dengan cemilan, apalagi yang namanya Jelly. Sebungkus (isi 10 pcs) bisa dihabiskannya sendiri sekali makan. No wonder Kyara jadi susah makan nasi.


2. Banyak Minum Susu
Ukuran lambung anak lebih kecil dari orang dewasa. Sebaiknya jangan berikan susu atau minuman lain dalam porsi yang besar, karena membuat anak merasa kenyang lebih lama.

Coba mama ingat-ingat kembali....Iya dalam satu bulan Kyara bisa habiskan 3 kotak susu (berat 900 gram). Seingat mama, Kyara takaran ini dulu waktu Kyara di bawah umur 6 bulan. Untuk usia 16 bulan yang sudah mulai makan ini dan itu, ternyata banyak juga ya. Mungkin ini juga jadi penyebab Kyara susah makan.

3. Sakit 
Nafsu makan berkurang pada anak juga bisa terjadi jika si kecil sedang mengalami flu dan batuk yang merupakan gejala demam. Mulut yang terasa pahit secara otomatis membuat nafsu makan si kecil jadi berkurang.

Kalau alasan yang ini rasanya nggak deh. Sampai saat ini Kyara sehat-sehat saja.

4. Kurang Konsumsi Serat
Kurang konsumsi serat dan cairan bisa membuat si kecil sembelit. Saat seperti ini si kecil akan rewel dan sulit makan. Anda bisa memberikan lebih banyak minum air putih, buah dan sayuran kaya serat.

Alasan yang ini rasanya juga nggak deh karena Kyara suka sekali minum air putih, buah, dan sayuran. 


Sekarang mama sudah tahu kira-kira alasan Kyara susah banget makan. Saatnya mama harus putar otak nih supaya Kyara mau makan. Banyak cara untuk mengatasi anak susah makan, berikut saya informasikan tips untuk para mommies yang saya dapatkan dari berbagai sumber:

1. Coba sajikan makanan dalam porsi kecil.
Ingat, lambung si kecil belum mampu menampung terlalu banyak, jadi berikan makanan sedikit demi sedikit.


2. Variasi makanan.
Cobalah buat beberapa pilihan menu makanan, lalu biarkan buah hati Anda memilih makanan yang ia sukai. Biasanya anak lebih suka dengan makanan pilihannya. Jika perlu buat menu makan anak minimal selama 1 minggu untuk mempermudah ibu mengatur variasi makanan. Jadi tergantung pinter-pinternya ibu memberikan makanan bervariasi.


3. Sajikan dengan menarik
Setelah menyajikan banyak pilihan, sajikan dengan tampilan menarik. Jangan campur adukkan makanan. Pisahkan nasi dengan lauk pauknya. Hias dengan aneka warna dan bentuk. Jika perlu cetak makanan dengan cetakan kue yang lucu. Misalnya mencetak nasi goreng dalam cetakan teddy bear atau bebek kecil. Hal ini tidak hanya berlaku bagi si kecil. Orang dewasa sekalipun akan tertarik menyantap makanan yang dihidangkan secara apik.


4. Jadikan saat makan menyenangkan
Hindari mengancam, menghukum, atau menakut-nakuti anak agar ia makan lebih banyak. Ini akan membuatnya merasa bahwa saat makan merupakan saat yang tidak menyenangkan. Dan bukan tak mungkin menimbulkan trauma psikologis baginya.

Pahami kondisi anak dengan baik. Jadilah orang tua yang otoritatif. Artinya bersikap tidak memaksa, tetapi juga tidak membiarkan begitu saja. Bina komunikasi yang baik dengan anak. Bersabarlah menghadapi anak.

5. Makan teratur
Jadwalkan waktu makan dengan teratur, agar si kecil terbiasa dengan waktu makannya. Sama halnya dengan waktu tidur, mandi, dan sebagainya. Namun, jadwal pemberian makanannya harus dilihat lagi. Sebagai catatan, pemberian makan pada anak sangat individual sekali sifatnya. Ada anak yang makan sedikit tapi sering, namun ada juga makannya sesuai jadwal makan keluarga, yaitu 3-4 kali sehari.


6. Beri cemilan sehat
Setelah bisa berjalan, si kecil gemar bereksplorasi dengan lingkungannya. Apalagi ketika memasuki usia 2 tahun, aktivitasnya semakin banyak saja. Ini mungkin membuatnya sulit untuk duduk manis dan makan dengan tenang. Untuk menyiasatinya, berikan ia cemilan sehat dalam porsi kecil namun beragam. Misalnya saja bola-bola kentang isi wortel dan daging cincang, sus mini isi fla coklat, donat tabur keju, potongan buah, sayur kukus, keju, yoghurt, es krim, cake buatan ibu, dan sebagainya.



7. Minimalkan gangguan selama makan
Misalnya matikan televisi dan jauhkan buku atau mainan dari meja makan.


9. Libatkanlah anak anda untuk menyiapkan makanan.
Misalnya dengan meminta pertolongannya untuk mengambilkan buah atau sayur di swalayan maupun membantu menyiapkan meja makan. Selain itu, anak anda memerlukan contoh dari orang tuanya. Bila anda mengkonsumsi makanan sehat, maka anak akan mencontoh pola makan anda sebagai orang tua.


10. Hindari memberi iming-iming makanan penutup sebagai hadiah.
Hal ini dapat menyiratkan bahwa makanan penutup merupakan makanan yang paling enak dan baik untuk anak. Selain itu, dapat meningkatkan keinginan mengkonsumsi makanan manis bagi anak. Anda dapat memberikan makanan penutup selama 2 hari dalam seminggu, sedangkan pada pekan berikutnya tidak anda berikan. Buah, yogurt atau makanan sehat lain dapat anda ganti sebagai makanan penutup.

11. Batasi pemberian minuman di sela-sela waktu makan.
Minuman rendah lemak maupun jus buah segar memang penting untuk anak, namun bila anak terlalu banyak minum, tidak akan ada tempat yang cukup untuk makanan maupun kudapan sehat yang bisa masuk ke perut anak.



12. Kurangi minum susu
Di atas usia 1 tahun kebutuhan susu hanya 2 gelas sehari. Mulailah melatih anak dengan berbagai jenis makanan.


13. Ubah pola pikir orang tua 
Perhatikan dan ubah kebiasaan serta perilaku orang tua kapanpun, termasuk perilaku makan. Ingat, anak merekam, belajar & menerapkan semua hal yg ia dapat dari lingk sekitarnya, terutama ortunya. Biarkan anak mencoba memakan makanan sendiri sejak dini, tanpa disuapi. Gak perlu takut berantakan. Feeding is about learning.

Banyak juga ya tips yang bisa diterapkan untuk mengatasi anak susah makan. Yuk kita terapkan sama-sama. Semoga bermanfaat untuk mama dan para mommies. Selamat mencoba!!

Wednesday, July 18, 2012

Ibu yang Bekerja dari Rumah

"Dilema dan Galau"....Istilah yang sepertinya lagi heeeiiiiiitttttttssssssss banget ya akhir-akhir ini. Hampir sebagian besar orang di FB meng-up date statusnya dengan istilah itu, termasuk aku. Mulai dari yang anak-anak, remaja, hingga dewasa dengan penyebab galau dan dilema yang beragam.

Perasaan dilema & galau mulai melanda ketika aku kembali ke kantor, setelah cuti melahirkan. Kyara tepat berumur 3 bulan saat itu. Kuyakinkan diri, semua akan baik-baik saja. Tapi, hari demi hari perasaan dilema & galau ini sepertinya semakin menjadi, bahkan semakin akut. Setiap pagi berat
rasanya melangkah untuk meninggalkan Kyara dan berangkat ke kantor. Di kantor pun kosentrasi agak terpecah, apalagi kalau Kyara kondisinya lagi sakit. Mungkin memang sudah seharusnya aku, sebagai ibu berada di rumah, mendampingi & mengasuh Kyara.

Tapiiii....tidak semudah membalikkan telapak tangan untuk langsung resign dan menjadi full time mom buat Kyara. Ada beberapa pertimbangan yang mengharuskan aku untuk tetap bekerja. Huuaaaaaa.....galau & dilema deh jadinya sampai hari ini. Kalau dihitung-hitung udah 15 bulan nih dilanda dilema & galau. Hmmm....lama juga ya..Berlama-lama galau juga gak ada gunanya, harus segera putar otak untuk keluar dari kegalauan ini.

Ada satu jalan keluar yang aku temukan dan sesuai untuk mengatasi problema galau ini, yaitu menjadi ibu yang bekerja dari rumah atau bahasa kerennya Full Time Mom Working from Home. Rasanya tidak ada solusi yang lebih tepat selain itu. Jadi ya mesti punya bisnis di rumah, mengurus suami & anak tapi tetap berpenghasilan.

Bisnis apa kira-kira yang modalnya relatif kecil ya dan bisa dijalankan seorang ibu? Beruntungnya aku ketemu dengan bisnis online yang dikelola dBC Network. Langsung klop rasanya. Apalagi sudah banyak yang berhasil menjadi
Full Time Mom, sebut saja Dini Shanti, Nadia Meutia, Maharani Winarta, Evi Dewi Ranti, Yanti Triana, Doris Aminah Nasution, Tisha Adi, Rosita Kusuma dan masih banyak perempuan-perempuan hebat lainnya. Mereka bisa kerjakan bisnis ini darimana saja, terutama dari rumah. Peran sebagai istri & ibu tetap mereka jalankan, dan hebatnya lagi masih bisa berpenghasilan tanpa harus meninggalkan suami & anak tercinta.

Saat ini akupun mulai menggeluti apa yang mereka kerjakan. Tinggal mengikuti saja, tidak perlu berpikir keras bagaimana menjalankan bisnis ini karena fasilitas-fasilitasnya sudah disediakan secara online. Akupun diajarkan bagaimana cara mengembangkan bisnis ini melalui training-training online (gratis lhooo ^_^). Banyak senior yang lebih dulu menjalankan bisnis ini siap membantu secara online tentunya. Akupun tidak perlu khawatir kalau ada kesulitan karena tidak dibiarkan jalan sendirian. Dan tidak perlu keluar ruangan dan berpanas-panas ria untuk ikut training.

Semula bisnis online ini aku kira hanyalah penipuan belaka, sampai-sampai aku enggan untuk memberikan data rekening bank. Begitu ada bonus yang akan ditransfer, baru deh nyadar kalau ini bisnis nyata karena produknya pun nyata. Dan yang paling penting, bonus uangnya pun nyata hehe..Semakin lama semakin berkembang nominalnya. Semakin menambah keyakinanku kalau bisnis ini cukup menjanjikan dan bisa mewujudkan mimpi suatu hari nanti aku akan menjadi salah satu dari mereka, perempuan yang berhasil menjadi Full Time Mom Working from Home.

Salut deh untuk Dini Shanti & Nadia Meutia yang telah membentuk dBC Network untuk pertama kalinya. Sudah banyak perempuan-perempuan yang sukses dibantunya keluar dari kegalauan dan menjadi ibu yang bekerja dari rumah. Mereka berdua dengan senang hati berbagi ilmu alias gak pelit. Mereka begitu menginspirasi banyak perempuan, termasuk aku.

Buat moms, new moms, atau moms wanna be yang lagi galau juga dan tertarik dengan bisnis online temuan Dini Shanti & Nadia Meutia ini, bisa hubungi aku via email atau no handphone yang ada di blog ini yaa (side bar kanan) atau lewat comment di bawah juga boleh.

Semoga bermanfaat untuk mommies yaaa....\(^_^)/

Do you wish to have your own business? Want to have an additional income? This business can be performed at home or anywhere you like!

Monday, July 9, 2012

Gigi dan Sikat Gigi Pertama Kyara


Gigi pertama Kyara awalnya muncul sedikit di bagian bawah waktu usianya menginjak 3 bulan. Tapi, setelah itu sempat menghilang entah kemana. Sempat timbul rasa khawatir karena sampai usia 12 bulan, giginya belum tumbuh satupun juga. Kalau Kyara tertawa lebar, yang terlihat hanya rongga mulut dengan deretan gusi warna merah saja.

Kata orang, terutama orang tua yang sudah berpengalaman mempunyai anak tentunya bilang biasanya kalau giginya tumbuh duluan, jalannya belakangan. Begitupun sebaliknya, kalau jalan duluan, giginya tumbuh belakangan. Benar adanya, sekitar usia 10-11 bulan Kyara memang sudah bisa berjalan, malah hampir lari. Dan seminggu setelah berulang tahun (12 bulan), benar saja, gigi pertama Kyara pun muncul. Hampir setiap minggu, gigi Kyara pun tumbuh satu demi satu. Ya namanya juga tumbuh gigi, pastinya disertai dengan demam (tinggi), rewel, nafsu makan berkurang, berliur, dan maunya gigit benda-benda yang keras.

Sekarang usia Kyara 15 bulan dan kalau tertawa lebar, deretan giginya menghiasi gusi dan rongga mulutnya. Mama pun mulai berpikir untuk memperkenalkan sikat gigi untuk Kyara. Bersama ayah, mama sempat survey di supermarket sikat gigi yang cocok untuk Kyara.

Sebenarnya kapan sih dan sikat gigi yang seperti apa sih yang sesuai untuk diperkenalkan kepada anak? Berikut informasi yang Mama dapatkan dari Club Nutricia Indonesia mengenai bagaimana memperkenalkan sikat gigi kepada anak. Semoga bisa dijadikan panduan juga untuk para new mommies yaa….

Memperkenalkan Sikat Gigi Kepada Si Kecil


Anda tentu senang melihat si kecil tersenyum dengan deretan giginya yang bersih dan sehat. Untuk itu, gigi si kecil perlu dirawat sejak dini dengan mengajarinya menyikat gigi dua kali sehari.

Perawatan gigi si kecil harus segera dimulai sejak gigi pertamanya tumbuh. Cara merawatnya tentu saja dengan memperkenalkan sikat gigi sedini mungkin. Untuk itu, Anda harus mulai mengajari cara menyikat gigi dengan cara yang menyenangkan. Berikut beberapa tips untuk merawat gigi si kecil:
  • Pada 6 bulan pertama, giginya cukup dibersihkan dengan cara mengelap dengan menggunakan kain lembut yang dibasahi. Tapi seiring dengan perkembangan usianya, Anda bisa memperkenalkan sikat gigi. 
  • Berikan contoh dengan menyikat gigi bersama-sama. 
  • Pilih sikat gigi khusus balita yang berbulu lembut, biasanya tersedia aneka warna dengan berbagai gambar karakter lucu yang menarik bagi anak-anak. 
  • Biarkan dia memilih sendiri sikat gigi yang disukainya.
  • Saat menyikat giginya, nyanyikan lagu dan berikan kesempatan padanya untuk menyikat gigi sendiri. 
  • Anda juga bisa menggunakan sikat gigi elektrik untuk mempermudah proses menyikat gigi si kecil.
  • Untuk menghilangkan sisa susu dan makanan yang mungkin masih tertinggal, biasakan si kecil untuk minum dan berkumur dengan segelas air sebelum tidur.

Mama dan Ayah belum nemu juga tuh sikat gigi seperti yang dimaksud, sikat gigi khusus balita yang berbulu lembut, biasanya tersedia aneka warna dengan berbagai gambar karakter lucu.
Sikat gigi yang Mama dan Ayah lihat warnanya rata-rata polos dan ukuran yang paling kecil sekalipun, masih terlalu besar untuk mulut Kyara. Ya iyalah gak akan ketemu, karena nyarinya di lorong sikat gigi untuk orang dewasa. Gubrakkkk!!! Untung nanya sama SPG-nya dan dikasih tau, sikat gigi balita adanya di lorong perlengkapan bayi. Hehe..maklum deh namanya juga baru pertama jadi orang tua, salah deh jadinya..#garuk-garuk kepala#

Akhirnya ketemu juga sikat gigi yang dimaksud. Sikat gigi Kyara ternyata harganya lumayan lebih tinggi ya dibanding sikat gigi Ayah sama Mama. Mungkin karena didesain khusus untuk para bayi kali ya hehe..Ujung kepala sikatnya jauh lebih kecil dibanding sikat gigi orang dewasa. Dan ternyata sikat gigi bayi itu ada step-stepnya...#baru tau gitu deh# Mama dan Ayah pilih sikat gigi  O***B STEP 1 (untuk usia 4 – 24 bulan) warna biru kuning dihiasi gambar lucu di pegangannya.
Kyara 12 Bulan

Kyara pun begitu excited dengan sikat gigi barunya, walaupun sebenarnya dia kelihatan bingung juga ini
benda apa dan bagaimana cara menggunakannya. Dengan melihat mamanya menyikat gigi, Kyara pun belajar dengan cepat bagaimana cara menyikat giginya. Hehe walaupun belum bener banget, at least dia bisa memasukkan ujung kepala sikat ke rongga mulut dan mulai menyikat giginya. Sampai saat ini ujung kepala sikat seringnya sih dihisap, sesekali aja digosokkan pada giginya... Masih bingung rupanya dan terlihat agak kaku juga pakainya. Begitupun dengan berkumur, seringnya ditelan bukannya dibuang. Gak apa-apa, asalkan sering dilatih, lama-lama juga nanti pasti bisa.... \(^_^)/ Semangat ya, Kyara....!!!!

Semoga dengan sikat gigi barunya Kyara selalu bersemangat menjaga kebersihan giginya dan makin sering memamerkan deretan giginya yang bersih dan sehat. 

Friday, April 13, 2012

Peran Ayah dalam Tumbuh Kembang Anak

Sejak dinyatakan positif hamil, disitulah peran sebagai seorang ibu dimulai. Mengandung selama 9 bulan, melahirkan, menyusui, dan mengasuh anak. Anak perempuan bisa belajar berbagai hal mengenai kewanitaan pada ibunya. Anak laki-laki bisa belajar tentang kelembutan dari ibunya. Peran ibu besar dan banyak ya. Lalu bagaimana dengan peran ayah? Kadang-kadang para ayah suka agak acuh nih kalau masalah anak. Banyak yang berpikir peran pengasuhan anak adalah tugas ibu. Ayah ya berperan sebagai kepala keluarga yang bertugas untuk mencari nafkah.

Helooo...para ayah, hilangkan pemikiran seperti itu ya. Ayah juga berperan penting lho dalam pengasuhan anak. Ingat juga, zaman sudah berubah, ibu pun sekarang banyak yang membantu mencari nafkah untuk keluarga kan. Jadi, peran ayah sama besar dan pentingnya lho dengan ibu dalam pengasuhan anak.

Menurut salah satu artikel yang dimuat dalam beritasatu.com manfaat dari peran ayah sejak dini bisa berdampak hingga si anak dewasa. Menurut Kyle D Pruett MD, profesor klinis dan pengarang buku Fatherneed: Why Father Care Is as Essential as Mother Care for Your Child, ayah yang ikut terlibat dalam pengasuhan anak, punya peran sangat besar bagi anaknya.

 

Ditambahkan Pruett, keterlibatan ayah yang mendalam pada perkembangan anak, hingga cukup tahu banyak mengenai kepribadian si anak, akan memberikan banyak manfaat dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Beberapa keuntungan dari sisi sikap anak antara lain:

* Cenderung jauh dari masalah hukum
* Cenderung ingin menyelesaikan sekolah
* Lebih baik dalam menjaga diri dalam hal seksualitas
* Cenderung tidak menggunakan tindakan agresif sebagai pemecah masalah

Manfaat dalam hal stabilitas sikap adalah hal yang cukup jelas. Ada pula manfaat dalam performa anak di sekolah, yakni:

* Lebih baik dalam kompetensi verbal dan cepat membaca
* Baik dalam pelajaran matematika, khususnya perempuan
* Nilai akademis rata-rata yang bagus

Selain itu, kata Pruett, terlihat pula pada anak-anak yang mendapat perhatian penuh dari ayahnya, sikap yang baik dalam memecahkan masalah, toleransi stres yang tinggi, tak membedakan perlakuan gender, empati tinggi, dan sensitivitas pertemanan yang baik.

Jadi, ayah....jangan habiskan seluruh energi dan pikiran di tempat kerja sehingga waktu tiba di rumah hanya memberikan ”sisa-sisa” energi dan duduk menonton TV. Peluk anak ayah, dengarkan cerita mereka, ajak bermain bersama, ajarkan kebenaran & moral. Ayah tidak akan menyesal karena anak ayah akan hidup sesuai jalan yang ayah ajarkan dan persiapkan.



Ayah yang sukses bukanlah pria paling kaya atau paling tinggi jabatannya di perusahaan atau lembaga pemerintahan, tetapi seorang pria yang anak lakinya berkata:

"Aku mau menjadi seperti ayahku nanti"

atau anak perempuannya berkata:

"Aku mau punya seorang suami yang seperti ayahku" (sumber: www.salmanmedia.com)

Sebagai ibu, rasanya terharu dan bangga membaca kalimat di atas. Apalagi kalau mendengar kalimat itu terucap lansgung, bukan hanya ibu, tapi ayah pasti lebih bangga. Can't hardly wait to hear that.

Jadi, mulai sekarang terlibat langsung yuk dalam pengasuhan anak bersama dengan ibu  \(^_^)/ . Bersama kita optimalkan sejak dini pertumbuhan dan perkembangan anak kita.

Thursday, April 12, 2012

Ibu Rumah Tangga atau Ibu Bekerja?

Dulu sebelum menikah terlintas pikiran untuk menjadi wanita karir seutuhnya, tak pernah terlintas untuk menjadi ibu rumah tangga. Tapi, setelah menikah, mengandung, dan melahirkan anak, apa yang pernah terlintas di pikiran berbalik 180 derajat. Mungkin karena peran dan tanggung jawab sebagai wanita yang berubah dan bertambah kali ya, dari wanita single menjadi seorang istri, sekarang bertambah menjadi seorang ibu. Naluri keibuan untuk mengurus suami, mengasuh dan mendampingi anak, mengurus rumah tangga semakin bertambah kuat setiap harinya.

Menjadi ibu rumah tangga seutuhnya buat saya masih sebatas keinginan saja. Sampai saat ini terjebak dilema karena saya menjalankan peran sebagai ibu bekerja yang berangkat pagi pulang malam. Hampir setiap hari terjebak dalam kemacetan kota Jakarta. Ingin rasanya menjadi ibu rumah tangga, sepertinya menjadi wanita yang sempurna.


Namun, menurut survey kecil-kecilan yang saya lakukan, ternyata menjadi ibu rumah tangga tidak seperti yang saya bayangkan. Ada ibu rumah tangga yang malah ingin kembali bekerja karena satu dan lain hal. Menurut survey saya nih ibu rumah tangga katanya lebih stres dibandingkan ibu bekerja. Gak tau juga sih, karena saya belum mengalami.

Menurut sumber Kompas.com sebuah studi baru mengungkapkan fakta bahwa ibu yang selalu ada di rumah ternyata memiliki kecenderungan mengalami depresi dan memiliki kesehatan yang buruk dibanding ibu bekerja. 

Para peneliti dari University of North Carolina menganalisis 1.364  ibu yang baru melahirkan, dan mengikuti perkembangan dalam keluarga tersebut dalam waktu 10 tahun terakhir. Penemuan ini dipublikasikan dalam Journal of Family Psychology yang diterbitkan oleh American Psychological Association.

"Ada perbedaan yang signifikan dalam kesejahteraan ibu, misalnya konflik antara pekerjaan dan keluarga atau orangtua, ataupun perbandingan antara pekerja paruh waktu atau penuh waktu, dibandingkan dengan perempuan tak bekerja," ungkap Cheryl Buehler, pemimpin penelitian dari University of North Carolina. 

Dalam kasus kesejahteraan, ibu bekerja memiliki tingkat kesehatan yang lebih baik secara keseluruhan, dan gejala depresi yang lebih rendah dibanding ibu rumah tangga. Namun, tidak ada perbedaan yang signifikan antara ibu yang bekerja paruh waktu dan penuh waktu dalam segi kesehatan dan tingkat depresi. Ibu bekerja juga memiliki sensitivitas yang lebih tinggi dalam hal pendidikan anak. Dengan meninggalkan anak selama bekerja, mereka memberikan kesempatan anak-anak untuk belajar lebih mandiri. Hal ini tidak ditemui pada ibu yang tinggal di rumah saja.

Ibu yang pergi bekerja mengharuskan dirinya terpisah sejenak dengan anak di rumah, tetapi kondisi ini kadang-kadang justru membuat hubungan batin ibu dan anak menjadi lebih kuat. Rasa rindu yang dirasakan ibu dan anak akan membuat keduanya memiliki waktu berkualitas ketika sedang bersama. Dengan bekerja, ibu menjadi memiliki sedikit waktu refreshing sejenak dari kegiatannya mengurus anak, dan melakukan kegiatan lain yang tidak monoton sehingga mereka akan merasa lebih bahagia.

Saya, sebagai ibu bekerja, hampir tiap hari mengalami stres karena harus bergulat dengan macetnya Jakarta setiap berangkat dan pulang. 2-3 jam saya habiskan di jalan (total 4-6 jam pergi-pulang). Sampai kantor kesal, sampai rumah kesal karena cape di jalan. Kalau ternyata menjadi ibu rumah tangga jauh lebih stres dibanding ibu bekerja, mungkin stresnya 2 kali lipat ya Saya belum menjadi ibu rumah tangga, jadi belum terbayangkan gimana tingkat stres yang dialami.

Mungkin jalan terbaiknya menjadi ibu yang bekerja dari rumah kali ya. Suami keurus, anak keurus, dan pastinya rumah keurus dan kerjanya tidak perlu bergulat dengan kemacetan kota Jakarta. *mengkhayal..com* What a perfect dream!

Mungkin ada di antara para mommies yang lagi dilema juga seperti saya, atau ada yang sudah pernah mengalami jadi ibu bekerja kemudian jadi ibu rumah tangga, atau sebaliknya. Yuks moms, berbagi cerita. Siapa tau bisa memberikan pencerahan untuk saya atau para mommies yang masih dilanda dilema yang luar biasa ini.

Wednesday, March 28, 2012

Belajar Mengelola Stress

"Stress gw......!!!!!" Hehe begitulah kira-kira ya teriakan kalo orang lagi stres karena sesuatu hal. Siapa saja bisa mengalami stress, istri yang baru menikah, stres dengan kehidupan rumah tangga yang masih terbilang baru. Bentrok sama ipar, suami, mertua, bahkan keluarga besar. Ibu (yang sudah lama) rumah tangga, stres dengan rutinitas yang itu-itu saja, mengurus suami, anak-anak, dan lebih banyak tinggal di rumah. Ibu hamil bisa stres karena akan menghadapi persalinan, perubahan bentuk tubuh yang drastis, tekanan dari keluarga, atau bahkan dari suami. Ibu yang baru melahirkan bisa juga stress, biasanya stres ibu pasca melahirkan dinamakan Baby Blues. Ibu bekerja...wah ibu yang satu ini bukan cuma stress menghadapi pekerjaan, tapi bisa stress karena  macetnya perjalanan menuju atau dari kantor. Ditambah lagi kepikiran anak di rumah, semakin menambah stress ibu bekerja. Double - double deh stressnya...hehe..Seperti teman seperjalanan pulang saya, Mbak Tri, selalu bilang "stress tingkat dewa".

Hayooo...mommy termasuk ibu stress yang mana? Mau masuk kategori manapun, tetep aja judulnya stress ya...Yuk kita kenalan lebih jauh sama si stress ini. Apa sich sebenernya stress? Mahluk seperti apa stress? Terus gimana juga bisa-bisanya stress datang melanda hidup kita? Kondisi seperti apa yang bisa dikatakan sebagai stress? Dan yang paling penting gimana caranya menghadapi si stress biar gak berlarut-larut?

Berikut kutipan modul "Manajemen Stress" yang ditulis oleh Dr Arlina Gunarya,MSc. Semua yang berkaitan dengan stress dibahas secara detail. Semoga bermanfaat untuk kita semua yaaa \(^_^)/

Apa yang dimaksud dengan Stress ?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ada 2 pengertian stress: 
(1) Gangguan atau kekacauan mental dan emosional
(2) Tekanan. Secara teknis psikologik, stress didefinisikan sebagai suatu respons penyesuaian seseorang terhadap situasi yang dipersepsinya menantang atau mengancam kesejahteraan orang bersangkutan.

 Stress is an adaptive response to a situation that is perceived as challenging or threatening to the person’s well-being
Jadi stress merupakan suatu respon fisiologik ataupun perilaku terhadap ‘stressor‘ ~ hal yang dipandang sebagai menyebabkan cekaman, gangguan keseimbangan (homeostasis), baik internal maupun eksternal. Dalam pengertian ini, bisa kita perjelas bahwa stress bersifat subjektif sesuai perspesi orang yang memandangnya. Dengan perkataan lain apa yang mencekam bagi seseorang belum tentu dipersepsi mencekam bagi orang lain.


Di sisi lain, ‘stressor’ adalah sumber yang dipersepsi seseorang atau sekelompok orang memberi tekanan/cekaman terhadap keseimbangan diri mereka. Ada 3 sumber utama bagi stress, yaitu :

1. Lingkungan ~ lingkungan kehidupan memberi berbagai tuntutan penyesuaian diri seperti antara lain
- Cuaca, kebisingan, kepadatan,
- Tekanan waktu, standar prestasi, berbagai ancaman terhadap rasa aman dan harga diri
- Tuntutan hubungan antar pribadi, penyesuaian diri dengan teman, pasangan, dengan perubahan keluarga



2. Fisiologik ~ dari tubuh kita
- Perubahan kondisi tubuh: masa remaja; haid, hamil, meno/andropause, proses menua, kecelakaan, kurang gizi, kurang tidur  >> tekanan terhadap tubuh
- Reaksi tubuh : reaksi terhadap ancaman & perubahan lingkungan mengakibatkan perubahan pada tubuh kita, menimbulkan stress.

3. Pikiran kita ~ pemaknaan diri dan lingkungan
Pikiran menginterpretasi dan menerjemahkan pengalaman perubahan dan menentukan kapan menekan tombol panik. Bagaimana kita memberi makna/label pada pengalaman dan antisipasi ke depan, bisa membuat kita relax atau stress.


Indikasi/gejala stress
Bagaimana kita mengetahui apakah kita berada dalam keadaan stress atau tidak ? Apa gejalanya? Ada sejumlah gejala yang bisa diditeksi secara mudah yaitu :

(a) Gejala Fisiologik, antara lain :
denyut jantung bertambah cepat , banyak berkeringat (terutama keringat dingin), pernafasan terganggu, otot terasa tegang, sering ingin buang air kecil, sulit tidur, gangguan lambung

(b) Gejala Psikologik, antara lain :
resah, sering merasa bingung, sulit berkonsentrasi, sulit mengambil keputusan, tidak enak perasaan, atau perasaan kewalahan (exhausted)

(c) Tingkah laku, antara lain :
berbicara cepat sekali, menggigit kuku, menggoyang-goyangkan kaki, tgemetaran, berubah nafsu makan (bertambah atau berkurang).


Dampak stress
Apakah dampak stress? Dampak stress dibedakan dalam 3 kategori, dampak fisiologik, dampak psikologik dan dampak perilaku~ behavioral

Dampak Fisiologik :
Secara umum orang yang mengalami stress mengalami sejumlah gangguan fisik seperti : mudah masuk angin, mudah pening-pening, kejang otot (kram), mengalami kegemukan atau menjadi kurus yang tidak dapat dijelaskan, juga bisa menderita penyakit yang lebih serius seperti cardiovasculer, hypertensi, dsb.

Secara rinci dapat diklasifikasi sebagai berikut :

(a) Gangguan pada organ tubuh >>> hiperaktif dalam salah satu sistem tertentu.
- muscle myopathy >>> otot tertentu mengencang/melemah
- tekanan darah naik >>> kerusakan jantung dan arteri
- sistem pencernaan >>> maag, diarhea

(b) Gangguan pada sistem reproduksi
- amenorhea >> tertahannya menstruasi
- kegagalan ovulasi pada wanita, impoten pada pria, kurang produksi semen pada pria
- kehilangan gairah sex

(c ) Gangguan pada sistem pernafasan
- asthma, bronchitis

(d) Gangguan lainnya, seperti pening (migrane), tegang otot, rasa bosan, dsb

Dampak Psikologik:
• Keletihan emosi, jenuh, penghayatan ini merupakan tanda pertama dan punya peran sentral bagi terjadinya ‘burn – out’
• Terjadi ‘depersonalisasi’
Dalam keadaan stress berkepanjangan, seiring dengan kewalahan/keletihan emosi, kita dapat melihat ada kecenderungan yang bersangkutan memperlakuan orang lain sebagai ‘sesuatu’ ketimbang ‘seseorang’
• Pencapaian pribadi yang bersangkutan menurun, sehingga berakibat pula menurunnya rasa kompeten & rasa sukses

Dampak Perilaku
• Manakala stress menjadi distress, prestasi diri menurun dan sering terjadi tingkah laku yang tidak berterima oleh masyarakat
•  Level stress yang cukup tinggi berdampak negatif pada kemampuan mengingat informasi, mengambil keputusan, dan mengambil langkah tepat.


Strategi Menangani Stress
Tahap Pencegahan

Untuk mencegah mengalami stress, setidaknya ada 3 lapis:
• Lapis pertama ~ Primary prevention, dengan cara merubah cara kita melakukan sesuatu. Untuk keperluan ini kita perlu memiliki skills yang relevan, misalnya  skill mengatur waktu, skill menyalurkan, skill mendelegasikan, skill mengorganisasikan.
• Lapis kedua ~ Secondary prevention, strateginya kita menyiapkan diri menghadapi stressor, dengan cara exercise, diet, rekreasi, istirahat , meditasi, dsb.
• Lapis ketiga ~ Tertiary prevention, strateginya kita menangani dampak stress yang terlanjur ada, kalau diperlukan meminta bantuan jaringan supportive (social-network) ataupun bantuan profesional.

Tahap Penanganan
Berikut kutipan cara menangani stress yang bisa kita terapkan:
•Rehat ~ Rest ~ istirahat
Tubuh kita ‘by default’ memerlukan jeda, istirahat. Kita perlu belajar bagaimana ‘speeding up’, tetapi juga arif dan terampil untuk ‘slowing down’. Bila kita tidak memiliki keterampilan untuk beristirahat, leisure, santai (bukan leha-leha) maka besar kemungkinan kita mengalami stress.

•Eating & Exercise – Makan dan Olah raga
Tubuh kita tidak hanya membutuhkan asupan yang seimbang, tetapi juga‘exercise’ yang memadai, agar badan kita bugar. Bandingkan apabila kita mempergunakan suatu peralatan baru biasanya kita terlebih dalulu membaca buku manual yang disertakan oleh pabrik pencipta peralatan tersebut. Oleh karena itu sebetulnya perlu kita cermati asupan apa yang baik untuk tubuh ini, menurut manual dari Penciptanya.

• Self-talk ~ percakapan kalbu
Sejak kecil kita punya ‘perlengkapan’ berpikir yaitu percakapan kalbu, dimana kita biasa mendengar apa yang hati atau hati nurani katakan kepada kita. Isi percakapan itu bisa positif, membuat kita optimis tetapi seringkali juga pesimis, membuat kita tertekan-stress. Kita masih perlu lebih mengembangkan arah percakapan dari kita kepada hati nurani ataupun kata hati kita, sehingga terjadi percakapan timbal-balik antara kita dengan diri kita. Dalam hal menangani stress, kita perlu bisa secara sadar mengganti isi percakapan yang tidak mendukung dengan kalimat yang bisa mendukung kita. Langkah ini biasa disebut percakapan kalbu:‘stop~ganti’ yang bisa kita latihkan di diri kita.

• Social support ~ jaringan pendukung,
Manusia adalah makhluk sosial, jadi pada hakikatnya tidak tahan sendirian, butuh perasaan tidak sendiri, tetapi punya sejumlah orang yang saling peduli, yang akan merasa kehilangan manakala lama tidak saling bertemu atau berkomunikasi. Dalam keadaan stress sebaiknya kita berusaha bertemu dengan teman, sehingga paling tidak kita tetap punya penghayatan tidak sendirian yang sungguh mencekam. Itulah sebabnya dianjurkan untuk membangun dan merawat jaringan supportifnya sehingga bisa saling mendukung di saat diperlukan.

Wuah rasanya informasi seputar stress cukup lengkap..kap..kap..Yuk,moms sama-sama kita kelola Si Stress itu dengan baik. Let's handle with care ^_^ Semoga kita bisa jadi Manajer Stress yang handal.

Monday, March 26, 2012

Serunya ngidam saat hamil

Ketika testpack menggambarkan garis 2, dokter, atau bidan juga sudah memastikan bahwa kita positif mengandung janin, pasti senangnya bukan main ya,moms...^_^ Walaupun di trimester pertama harus mengalami morning sickness yang kadang tidak nyaman. Ada lho kondisi istimewa yang dialami hanya pada saat hamil, yaitu ngidam. Dan disinilah istimewanya menjadi wanita hamil.

Sebenernya pengertian ngidam apa sih?? Menurut salah satu sumber, ngidam didefinisikan sebagai kondisi tidak stabilnya emosi karena adanya perubahan fisik, hormonal dan psikis pada wanita hamil, umumnya dilampiaskan pada keinginan wanita hamil pada makanan diluar kebiasaan.

Di dalam dunia kedokteran istilah ngidam masih sebuah misteri, hingga kini penyebab ngidam masih dihubungkan dengan perubahan hormor dan masalah psikis sang ibu hamil, ada anggapan bahwa ngidam berhubungan dengan reaksi tubuh terhadap kekurangan nutrisi (vitamin, mineral, karbohidrat, dll) saat hamil, namun anggapan ini tidak dapat dibuktikan. Kenyataannya tidak semua wanita hamil yang ngidam kurang nutrisi dan tidak semua wanita hamil yang kurang nutrisi mengalami ngidam.

Tiap wanita hamil mengalami ngidam yang berbeda, biasanya sich keinginan terhadap makanan, benda, atau keinginan yang lain. Ngidam yang umum sich biasanya gak jauh dari rujak, asinan, mangga muda, atau buah-buahan lainnya. Yang bikin istimewa adalah kadang keinginan ngidam itu datangnya tak terduga, kadang tengah malam atau dini hari, kadang aneh-aneh (misal minta mangga colongan lah), atau buah/makanan yang diinginkan sedang tidak musim/langka. Wuidih...para suami puter otak deh tuch. Sementara sang istri yang lagi hamil, merengek-rengek malah kadang pasang muka ditekuk sampai yang diinginkan terpenuhi oleh suami. wkwkwkwk...seru yaa...

Tak jarang juga ada lho malah suami yang ngidam. Istri yang hamil,eh malah suami yang kepingin ini dan itu. Nah, yang ini lebih seru lagi. Suami dan istri jadi sama-sama bisa ngerasain hamil. Asyik kan??? ^_^

Ehmm..jadi kepikiran, dulu waktu hamil Kyara ngidam apa aja ya? *berusaha mengingat*

1. Kerang saus tiram. Tapi, makannya sepiring sendiri & suami gak boleh minta..wkwkwkwk..

2. Lontong isi oncom. Padahal mendekati lebaran tuch, jadi orangnya stop jualan dulu.

3.Cireng. Xixixixixi..suami sampe cari ke Depok. Ya iyalah, ngidamnya H-2 jelang Lebaran. Orangnya ya pulang kampung.

4.Rujak mangga muda, tapi yang bikin bumbu rujaknya mesti suami. Ternyata, bumbu rujak buatan suami ok juga.

5.Bebek goreng Prambanan, maksudnya bebek goreng yang dijual di tenda-tenda pinggir candi prambanan.

6.Jalan-jalan ke candi Prambanan. Hehe..secara pas lagi pengen banget, harga tiket masuknya melonjak dari 6 ribu jadi 28 ribu per orang. Ya..namanya juga ngidam, jadi diturutin aja lah.

7.Wedang jahe.  Adanya malem-malem dan biasanya keliling di perumahan penduduk.

8.Apel Fuji. Suami pake salah lagi, belinya malah apel yang gembos...Hadeuuuhhhhh...#tepokjidat#

9. Melon, belimbing, pisang. Idihhh ngidamnya kebanyakan buah-buahan nich. Gak apa-apa, lebih sehat.

10.Gado-gado. Please deh..padahal sebelum hamil, gak doyan sama gado-gado. Bumbu kacangnya itu lhooo...heloooo, begitu hamil malah minta gado-gado, habis 1 bungkus lagi. ckckckkck..ngidam memang aneh yaaa...

11.Buah Menteng. Padahal belum musimnya tuch. Suami dengan sabar nemenin muterin Terminal Baranangsiang, pinggiran kebun raya, eh..dapetnya di Sukasari dan hanya 1 yang jualan dan dia pasang harga 1 kilo 15 ribu. Aih...aiiiiihhh...Langsung deh beli 2 setengah kilo.

12. Dan seinget aku, sebelum Kyara lahir, ngidam yang terakhir itu, pengen makan brownies. Kayaknya enak gimana gitu....Hehehe..mungkin karena pengen brownies kali ya, pas lahir Kyara terlihat item kayak brownies...xixixixixi..

Xixixixi....mengingat-ingat serunya ngidam, jadi ingin lagi ngerasain nikmatnya ngidam. Upsss....Kyara punya adik dong jadinya hehehehe....ntar dulu lha yaaaa...

Untuk para suami yang sabar yaaa...selama masih bisa dipenuhi, keinginan ngidam istrinya dikabulkan saja. Kalo yang aku rasain sich, ngidam itu seperti bukan keinginanku. Keinginan itu datangnya dari janin dalam perut. Kalopun gak bisa menuhin saat itu, ya dikasih pengertian besok akan dicarikan kalo hari sudah pagi, dsb. ^_^

Moms, new moms, atau moms wanna be...ternyata ngidam itu seru yaa dan hanya bisa dialami saat hamil lhoo... Kalo mommies ngidam nich waktu hamil?? Atau suaminya mungkin malah yang ngidam?? Yuk bagikan cerita mommies ke newmominbiz@yahooo.com.